Sablon DTF dan DTG Definisi dan Perbedaannya yang Perlu Anda Ketahui
Seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia sablon, teknik sablon manual yang sudah dikenal selama ratusan tahun akhirnya terkikis dan tergantikan oleh teknik sablon digital. Dan bicara soal sablon digital, saat ini Anda bisa temukan apa yang disebut sebagai sablon DTG dan DTF.
Selain perbedaan huruf – yang satu pakai G dan satunya lagi pakai F – sebenarnya apa ya perbedaan sablon DTG dan DTF? Untuk lebih mengenal dan memahami kedua jenis sablon digital ini, yuk simak dulu penjelasan berikut ini. Selamat membaca!Mengenal Sablon DTF (Direct to Film)
Selain sablon DTG, ada juga sablon DTF alias digital to film. Di Indonesia, kadang sablon jenis DTF disebut sebagai sablon digital transfer paper juga. Soalnya, sablon dengan metode DTF dilakukan dengan menggunakan kertas transfer khusus (sering kali disebut pula sebagai kertas film) yang sudah diberi bubuk berwarna hitam atau putih. Baru kemudian desain yang akan disablon pada kaos “ditempelkan” ke lembaran kertas transfer tersebut. Baru sesudah itu kertas transfer dengan desain diaplikasikan pada kaos.Bubuk yang digunakan dalam proses sablon khusus DTF ini disebut juga sebagai adhesive atau lem. Saat ditransfer ke permukaan kaos, proses sablon dilanjutkan dengan bantuan mesin heat press. Tujuannya adalah untuk melelehkan bubuk tadi ke dalam tinta sablon yang terdapat pada desain di lembaran kertas transfer. Dan kemudian desain pun bisa menempel pada kaos.
Perbedaan metode dan proses penyablonan inilah yang jadi perbedaan DTG dan DTF paling utama. Di samping itu, sablon dengan metode DTF juga masih terbilang baru, apalagi jika dibandingkan sablon DTG yang sudah dikenal lebih dulu selama puluhan tahun.
Karena prosesnya, sablon dengan proses DTF juga cocok untuk diaplikasikan saat memproduksi sablon kaos full print maupun sablon kaos satuan sekalipun. Apalagi jika dibandingkan dengan teknik sablon manual. Soalnya, bisa dibilang satu kertas transfer bisa digunakan untuk satu kaos. Dengan begitu, meskipun jumlah pesanan sablon kaos custom-nya terbilang kecil – satuan atau kurang dari 10 sekalipun – proses sablon tetap bisa berjalan tanpa khawatir soal biaya yang membengkak karena faktor alat.
Tak hanya itu saja, sablon jenis DTF juga bisa Anda aplikasikan pada beragam jenis kain. Contohnya polyester, katun, nilon, kulit, wol, hingga sutra sekalipun. Inilah salah satu alasan utama mengapa sablon jenis DTF begitu menarik perhatian banyak orang. Hanya saja, beda jenis kainnya, beda pula perlakuan atau treatment sebelum dan sesudah proses sablon, yang mengikuti karakteristik dari masing-masing kain itu sendiri.
Mengenal Sablon DTG (Direct to Garment)
Sablon DTG atau direct to garment merupakan salah satu alternatif untuk sablon kaos digital printing yang bisa Anda pertimbangkan. Dengan teknik ini, proses produksi dilakukan dengan menggunakan bantuan mesin inkjet printer yang telah dimodifikasi. Tujuannya adalah agar bisa menyablon dan mentransfer desain maupun gambar langsung ke atas permukaan kain – karena itu namanya adalah direct to garment, atau ‘langsung ke kain’.Karena proses produksinya, sablon DTG sangat cocok diterapkan dalam proses produksi sablon custom. tak hanya itu saja, lama waktu yang dibutuhkan untuk proses sablon juga cepat. Makanya, tak heran jika banyak digital printing kaos terdekat yang menggunakan teknik ini. Soalnya, konsumen jadi tidak perlu menunggu terlalu lama sampai pesanan kaos custom mereka jadi. Dan karena inilah sablon DTG juga biasa digunakan untuk pesanan sablon kaos custom satuan sekalipun.
Kelebihan dan Kekurangan Sablon DTF dan DTG
Nah, sekarang Anda sudah mengenal sablon DTG dan DTF sekaligus perbedaan DTF dan DTG. Di antara keduanya, mana yang sebaiknya Anda pilih dan mana yang lebih baik, ya? Untuk membantu Anda menjawab pertanyaan tersebut, Anda bisa pahami dulu kelebihan dan kekurangan sablon DTG dan sablon DTF berikut ini.1. Sablon DTF
Berikut ini ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan sablon dengan metode DTF. Untuk kelebihannya meliputi:- Penggunaan tinta/pewarna yang lebih hemat dibandingkan sablon DTG, sehingga bisa meminimalisir pengeluaran biaya tinta saat produksi.
- Dapat diaplikasikan untuk menyablon bagian-bagian kaos yang sulit disablon sekalipun, misalnya sablon nama di kaos lengan panjang.
- Pilihan jenis kain yang bisa disablon dengan teknik ini jauh lebih banyak dan beragam.
- Penggunaan kertas transfer saat penyablonan berarti sablon cara DTF tidak mengharuskan pre-treatment sebelumnya. Hal ini berkebalikan dengan sablon DTG, yang mengharuskan proses pre-treatment agar hasil sablon benar-benar berkualitas dan memuaskan.
Sedangkan kekurangan sablon DTF adalah sebagai berikut:
- Meskipun secara garis besar proses sablonnya tidak makan banyak waktu, lama waktu pengerjaan sablon DTF tetap lebih lama daripada sablon DTG. Salah satu alasannya adalah karena proses ini membutuhkan kertas transfer dan lem perekat dalam proses sablonnya.
- Hasil sablonnya terkadang kurang cocok untuk orang-orang yang ingin agar hasilnya terasa lembut saat dipegang. Sebab, hasil sablon DTF bisa jadi terasa tipis atau tebal, kadang terasa lembut tapi jading terasa licin dan kaku seperti plastik.
2. Sablon DTG
Kelebihan sablon DTG adalah sebagai berikut:- Merupakan teknik sablon yang sangat fleksibel. Tak hanya itu saja, proses sablonnya juga jauh lebih simpel dan ringkas, bahkan saat dibandingkan dengan sablon tipe DTF sekalipun. Soalnya, Anda bisa langsung menyablon di atas permukaan kain tanpa harus menggunakan perantara seperti kertas transfer sama sekali.
- Sablon DTG adalah teknik sablon yang sudah lama terbukti mampu memberikan hasil yang berkualitas dan memuaskan. Makanya sablon DTG masih bisa bertahan dan jadi pilihan favorit untuk sablon custom sampai sekarang, termasuk untuk sablon baju ulang tahun.
- Ketika diaplikasikan dengan cara yang tepat, sablon DTG bisa memberikan hasil sablon yang terasa halus ketika disentuh.
- Efisien serta hemat waktu dan biaya. Oleh karena ini, sablon DTG disukai untuk pesanan satuan sekalipun.
- Secara umum, biaya tinta atau pewarna yang digunakan untuk sablon DTG termasuk mahal.
- Meskipun sablon DTG sendiri menjamin hasil yang berkualitas, prosesnya harus dilakukan dengan tepat. Kalau tidak, hasil sablonnya akan berada di bawah standar kualitas yang baik.
- Apabila kaos tidak dirawat dan dicuci dengan cara yang tepat, hasil sablon bisa cepat rusak.
- Pilihan kain yang bisa disablon terbatas. Malah sablon DTG biasanya hanya digunakan untuk kaos katun.
Get notifications from this blog
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.